Postingan

Bjn produktif

  Kepada kamu, yang membuatku akhirnya tau rasanya disayang, dipedulikan, dilindungi, dan diperlakukan dengan lembut kepada kamu yang membuatku terpaku karna tatapan singkat itu, kepada kamu yang membuatku ingin menghentikan waktu sepersekian detik itu kepada kamu yang berusaha untuk mencari bahan pembicaraan, dan terus berusaha hingga aku akhirnya merasakan bagaimana rasanya ada orang yang berjuang untukku meskipun hanya untuk sebuah topik pembicaraan kepada kamu yang bisa menyanyikan hampir semua lagu yang ada di playlist ku, kepada kamu, aku ingin berkata, Terima Kasih. Meskipun aku tau, air, angin, udara, api, langit, dan alam semesta ini tak kan pernah merelakan aku memiliki hatimu, meskipun aku harus melalui patah hati lagi, ketahuilah, kamu, sosok yang selalu aku inginkan, sepanjang hidupku, tanpa pernah aku sadari. Bojonegoro, 23 Agustus 2022 .

Terjun Payung

tak ada yang meminta ku menyelami biru nya samudra. tak ada yang memintaku menyentuh sejuknya danau baikal di musim semi aku terlalu lama memandang indahnya hutan pinus dari pucuk gunung hanya aku dan kerasnya tempurung kepala ku, hanya aku dan lengan lengan pendekku, dan hanya aku dan setetes keberanianku, memegang payung, berharap bisa sampai bawah dengan selamat tapi bagaimana? bagaimana kalau semua keindahan itu menolakku? bagaimana aku harus berhenti, saat kaki kecilku terlanjur melompat di ujung jurang "bagaimana caranya membatalkan jatuh, bila sudah terlanjur terjun sungguh-sungguh?"- A Late Night Waltz

KBR

KBR Tenggorokannya tercekat. Telinganya masih berfungsi penuh, namun terasa seperti direbus. Panas. "Aku sayang kamu. Tapi tembok diantara kita terlalu besar untuk aku lewati" Kalimat dari lelaki itu melantun mesra, mengiris setiap jengkal daging-daging hati pendengarnya. Tidak ada setetes air pun yang jatuh ke pipinya. Dia, terlalu sakit untuk menangis. Kesalahan adalah kesalahan. Meskipun dibungkus dengan perasaan cinta setulusnya, menari dengan cara meruntuhkan kastil orang lain yang sudah dibangun megah tidak pernah bisa dibenarkan. Detik ini juga, meski dengan ribuan pisau menghujam dadanya, dia harus merelakan kepergian si Tuan. Dirinya bukan rumah untuk lelaki itu. Si Tuan hanya bertamu, dan kini, dia harus pulang ke rumahnya sendiri.

Quarter life crisis

Karna lagi quarantine jadi gak ngapa ngapain akhirnya pikiran malah kemana mana. Makin banyak hal yang dicemaskan. Makin banyak yang diinginkan tapi sadar betul tidak mungkin dicapai. Dan, ini yang paling mengganggu sih, a friend of life. Beberapa waktu yang lalu seorang temen nanya ke gue "Lu mau nikah gak?" Ya mau. Meskipun sejujurnya pernikahan bagi gue adalah hal yang terlalu sakral alias hal yang menyeramkan, so sad. Nah berawal dari sini. Gue mulai lagi insecure sama diri gue sendiri.. Gue mulai terganggu sama perut, sama area hitam di daerah lipatan, sama double chin gue, sama berat badan of course. Saat gue memikirkan pernikahan masih lama lah bakal terjadi sama gue, disaat yang bersamaan gue melihat orang tua yang semakin tua dan..... gue mulai berandai-andai gimana ya kalau seandainya hari ini mereka lagi asik main sama anak kecil darah daging gue sendiri, gimana ya suasana rumah saat ada seorang anak kecil yang lagi bela...

New chapter

kenapa judulnya new chapter? soalnya hidup gue kayak novel draamaaa mele wkwk, ENGGAK DENG! soalnya gue masuk di part baru dalam hedop. KOASS F*ckng LIFE gue bener-bener gatau apa yang bakal gue hadapin selama 18 bulang ini. di bulan pertama berita duka datang dari keluarga, nek Ros meninggal. so sad. gue gabisa pulang. dan gue gak inget sama sekali kapan terakahir ketemu, kayaknya pas lamaran yunus, so long~ gue pingin bersedih, tapi gak ada suasana yang bisa pas untuk bersedih ria. akhirnya gue cerita supaya ngeluarin kesedihan ini dengan ketawa-ketawa. tapi sebenernya gue sedih loh, BENERAN SEDIH AING YA ALLAH trus mama masuk rumah sakit. iyasih tau sakitnya karna stress akhirnya gastritis nya kumat sampe mutah muntah maha dahsyat. tapi kan kasian ya, trus gue disini gabisa pulang dan gabisa apa-apa juga. so sad. semoga no sad sad month maneh yo, aamiin. trus ada yang bahagia juga kok. gue berpisah sama kelompok clerk, dan mendapatkan kelompok yang ADUHAI ADUH GEBLEKNYA~ a...

talk to blog

hai. it's been a long time ya? gue baru aja melakukan hal yang meenn, layak kah itu masih dilakukan oleh seorang berumur 23 tahun? haha dan imbasnya gue gak bisa tidur, padahal besok harus ambil darah. yaa gak tau gimana hasilnya deh. Hb gue jadi rendah banget nih kayaknya. ya. gue merasa lose myself. apa dah. gue merasa lagi jadi lisha yang lain. atau lebih tepatnya menghancurkan karakter lisha yang udah dibangun 4 tahun ini. berawal dari posting IG dengan caption yang panjang luwar biasya dan yaa, marah-marah karna perlakuan tidak menyenangkan dari orang lain, tapi gue yg disalahkan. i think.. i destroyed everything. 4 tahun gue bangun karakter dari yang sensitif abis, atau disebut baper parah, menuju karakter yang let it be aja lah. menahan emosi. menahan amarah. kalo pun marah disampaikan dengan cara yang lebih baik (walaupun kadang meledak juga), tapi malam ini gue merasa merusak semuanya. gue semakin membenci orang-orang. entahlah. gue yang merasa sedang berubah ...

Hujan.

Seperti mengerti apa yang sedang di rasa. Entahlah. ini bukan salahnya, salahku, apalagi salah keadaan. Mungkin memang seharusnya itu tidak ada. Mungkin seharusnya dari awal sudah ku sangkal. Nyatanya, saling berbicara saja tidak mungkin. Apalagi mengharap yang lebih. Oh. Memang dari awal tak pernah mengharap lebih. Hanya ingin sebatas dekat. Entah sedekat apa. Tapi, memulai pun tak tau caranya. andai bisa begitu mudah seperti hujan, turun begitu saja ketika awan sudah kelabu. Andai bisa begitu mudah seperti air yang mengalir. Andai begitu mudah seperti petir yang ingin menampakkan dirinya. Andai. Sepertinya alam  sedang mengajarkanku sesuatu. Lewat hujan yang turun perlahan kemudian besar. Lewat hujan yang menurunkan air. Sayang. Aku tak sepintar itu menangkap pesan tersiratmu.