Terjun Payung


tak ada yang meminta ku menyelami biru nya samudra. tak ada yang memintaku menyentuh sejuknya danau baikal di musim semi

aku terlalu lama memandang indahnya hutan pinus dari pucuk gunung

hanya aku dan kerasnya tempurung kepala ku, hanya aku dan lengan lengan pendekku, dan hanya aku dan setetes keberanianku, memegang payung, berharap bisa sampai bawah dengan selamat

tapi bagaimana?

bagaimana kalau semua keindahan itu menolakku?

bagaimana aku harus berhenti, saat kaki kecilku terlanjur melompat di ujung jurang

"bagaimana caranya membatalkan jatuh, bila sudah terlanjur terjun sungguh-sungguh?"- A Late Night Waltz

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sore ini

New chapter

KBR