Ilusi
Ketika mencintaimu hanyalah ilusi, cinta yang ku punya hanya seonggok harapan dan dirimu hanya sebatas impian. Semua mimpi berwarna hitam putih, terkadang abu-abu persis seperti bayangan. Kau hanya sebuah bayangan yang tak dapat ku sentuh. Jikapun aku menyentuh, bukan banyangan yg tersentuh, hanya benda lain yang ku sebut awang-awang. Kau adalah angan-angan yang tak dapat ku raih. Seberapapun aku berlari kencang, seberapapun aku mencoba melawan, kau berada jauh di depan. Ketika aku mencari jalan lain, jalan yang sama denganmu, dipersimpangan kita akhirnya bertemu. Namun, sekali lagi aku tak dapat meraihmu. Kau memilih jalan yang berbeda. Masih di persimpangan aku melihat kau berlalu. Hingga akhirnya aku kembali menyadari, mencintaimu hanyalah ilusi dan rasa cintaku hanya sebatas narasi.